31.8 C
Sampit
Tuesday, September 26, 2023

Begini Langkah Pemkab Gumas soal Ancaman Krisis Pangan dan BBM

KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas Jaya S Monong meminta masyarakat tidak panik terkait ketersediaan bahan pokok, BBM, dan elpiji yang mungkin terjadi di tengah bencana banjir. Sebab, Pemkab Gumas telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dan pihak lainnya untuk mengantisipasi.

”Pemkab telah berkoordinasi dengan pemprov dan sudah menugaskan dinas terkait yang didukung forum komunikasi pimpinan daerah untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjadi dan membantu pendistribusian jika ada kendala di jalan,” katanya.

Dia menjelaskan, saat ini diberlakukan buka tutup jalan di jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, demi memprioritaskan distribusi bahan pokok, BBM, dan elpiji terlebih dahulu.

Selain itu, ada juga jalur alternatif lain, yakni jalur Buntok, Barito Selatan, Kalteng dan berbelanja di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. ”Ada juga beberapa alternatif untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjadi. Jadi sekali lagi tidak perlu panik dan memborong bahan pokok, BBM, atau elpiji,” ujarnya.

Baca Juga :  Dilaporkan Surut, Pemprov Tetap Pantau Banjir Daerah

Jaya Monong berharap banjir segera surut, sehingga pendistribusian bahan pokok, BBM, dan elpiji berjalan baik dan aktivitas masyarakat kembali normal.

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gumas Hansli Gonak mengatakan, dari survei dan pendataan lapangan, untuk ketersediaan bahan pokok seperti beras, sayur, daging sapi, daging ayam, gula pasir, cabai besar, cabai rawit, telur, bawang merah, dan bawang putih masih mencukupi.

”Meski ketersediaannya masih mencukupi, bahan pangan yang dipasok dari Kota Palangka Raya ini terlambat datang karena banjir. Biasanya mobil pikap membongkar bahan pangan yang dibawa pukul 05.00-06.00 WIB, namun sekarang pukul 09.00 WIB-10.00 WIB,” ujarnya.

Dia menambahkan, ada dua opsi dalam memasok bahan pangan ke Kota Kuala Kurun. Pertama, memutar ke Tumbang Jutuh menuju Tumbang Rahuyan, lalu ke Tewah dan Kota Kuala Kurun. Kedua, tetap melintas di jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun. Namun, untuk menghindari banjir Bukit Rawi, harus memakai kelotok untuk mengangkut bahan pangan tersebut.

Baca Juga :  Kementan Jamin Ketersediaan Pangan di Kalteng

”Selain kedatangannya yang terlambat, sejumlah harga kebutuhan pangan juga mengalami kenaikan, karena ada penambahan biaya operasional, dampak dari banjir bukit rawi,” tandasnya. (arm/ant/ign)

KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas Jaya S Monong meminta masyarakat tidak panik terkait ketersediaan bahan pokok, BBM, dan elpiji yang mungkin terjadi di tengah bencana banjir. Sebab, Pemkab Gumas telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dan pihak lainnya untuk mengantisipasi.

”Pemkab telah berkoordinasi dengan pemprov dan sudah menugaskan dinas terkait yang didukung forum komunikasi pimpinan daerah untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjadi dan membantu pendistribusian jika ada kendala di jalan,” katanya.

Dia menjelaskan, saat ini diberlakukan buka tutup jalan di jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, demi memprioritaskan distribusi bahan pokok, BBM, dan elpiji terlebih dahulu.

Selain itu, ada juga jalur alternatif lain, yakni jalur Buntok, Barito Selatan, Kalteng dan berbelanja di Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. ”Ada juga beberapa alternatif untuk mengatasi kelangkaan barang yang mungkin terjadi. Jadi sekali lagi tidak perlu panik dan memborong bahan pokok, BBM, atau elpiji,” ujarnya.

Baca Juga :  Banjir Kembali Terjang Tiga Kecamatan di Kotim

Jaya Monong berharap banjir segera surut, sehingga pendistribusian bahan pokok, BBM, dan elpiji berjalan baik dan aktivitas masyarakat kembali normal.

Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Gumas Hansli Gonak mengatakan, dari survei dan pendataan lapangan, untuk ketersediaan bahan pokok seperti beras, sayur, daging sapi, daging ayam, gula pasir, cabai besar, cabai rawit, telur, bawang merah, dan bawang putih masih mencukupi.

”Meski ketersediaannya masih mencukupi, bahan pangan yang dipasok dari Kota Palangka Raya ini terlambat datang karena banjir. Biasanya mobil pikap membongkar bahan pangan yang dibawa pukul 05.00-06.00 WIB, namun sekarang pukul 09.00 WIB-10.00 WIB,” ujarnya.

Dia menambahkan, ada dua opsi dalam memasok bahan pangan ke Kota Kuala Kurun. Pertama, memutar ke Tumbang Jutuh menuju Tumbang Rahuyan, lalu ke Tewah dan Kota Kuala Kurun. Kedua, tetap melintas di jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun. Namun, untuk menghindari banjir Bukit Rawi, harus memakai kelotok untuk mengangkut bahan pangan tersebut.

Baca Juga :  Gubernur Kalteng Usulkan Bikin Sodetan Atasi Banjir, Ini Tantangan Besar yang Menghadang

”Selain kedatangannya yang terlambat, sejumlah harga kebutuhan pangan juga mengalami kenaikan, karena ada penambahan biaya operasional, dampak dari banjir bukit rawi,” tandasnya. (arm/ant/ign)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Sejumlah Pejabat ASN Pemkot Dilantik

Kawal Hak Pilih Pemilu di Gumas

/