22.5 C
Sampit
Friday, June 9, 2023

Pabrik Es di Kotim Bakal Sedot Dana Rp 3 Miliar

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perikanan Kotim berencana membangun pabrik es. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan  kurang lebih Rp 3 miliar.

“Perkiraan anggarannya sekitar Rp 3 miliar, lengkap untuk pembangunan gudangnya,” kata Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi, Rabu (13/4).

Ada dua kemungkinan pembiayaan untuk pembangunan pabrik es. Pertama,  dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim. Kedua, didanai oleh pihak ketiga.

“Ada investor yang berminat membangunkan pabrik es tersebut,” ungkapnya.

Terkait rencana pembangunan pabrik es, pihaknya sudah melakukan studi ke pabrik es milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang ada di TPI Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

“Kita optimis, kalau yang mengerjakannya pihak ketiga tahun 2022 ini sudah terbangun, tapi kalau dengan dana APBD kemungkinan tahun 2023 pabrik es sudah terbangun,” terangnya.

Baca Juga :  Duh, PPKM Gagal Redam Amukan Covid-19

Setelah Lebaran, akan ada pertemuan antara investor dengan Bupati Kotim Halikinnor untuk membhas pembangunan pabrik es.

“Apabila ada kendala dengan pihak ketiga maka sudah dipastikan pembangunan pabrik es akan dilakukan dengan menggunakan dana APBD tahun 2023,” tuturnya.

Terkait dengan pengelolaan pabrik es, pemerintah akan melihat perkembangan ke depan.  Pabrik akan dibangun di komplek Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sentra Perikanan Terpadu di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kotim. Rencana pabrik tersebut akan memproduksi es dengan dua mesin.

“Kita akan bangun pabrik es dgn dua mesin, untuk es balok dan satu mesin untuk es curah atau es flake. Dengan kapasitas pabrik rencananya 5 ton per hari,” terangnya.

Selama ini Kotim sudah memiliki pabrik es skala kecil, namun tidak bisa beroperasi karena mesin rusak dan kapasitasnya hanya 35 balok per hari. Hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan nelayan yang membutuhkan 500 hingga 1000 balok per hari.

Baca Juga :  Pegawai Perempuan Pemkab Kotim Kompak Pakai Kebaya, Ada Apa?

“Saat itu operasionalnya tinggi karen harus menggunakan BBM solar, jadi tidak seimbang dengan hasil yang didapat,” jelasnya.

Untuk sementara ini pihaknya belum bisa menetapkan harga jual per balok es, sebab harus diperhitungkan dengan biaya operasional dan lain sebagainya.

“Selama ini harga es balok di pabrik sekitar Rp 17 ribu per balok, tapi untuk

sementara kita belum bisa menetapkan harga karena ada hitung-hitungannya dulu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Kotim menargetkan tahun 2023 pabrik es bisa terbangun. Hal ini menyikapi tingginya kebutuhan terhadap es untuk para nelayan di Kotim. Jika pabrik tersebut terbangun maka akan lebih menguntungkan nelayan, karena selama ini nelayan mendapatkan es dari Sampit. Adanya pabrik es dapat mengurangi ongkos transport para nelayan. (yn/yit)






Reporter: Yuni Pratiwi Iskandar

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perikanan Kotim berencana membangun pabrik es. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan  kurang lebih Rp 3 miliar.

“Perkiraan anggarannya sekitar Rp 3 miliar, lengkap untuk pembangunan gudangnya,” kata Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi, Rabu (13/4).

Ada dua kemungkinan pembiayaan untuk pembangunan pabrik es. Pertama,  dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim. Kedua, didanai oleh pihak ketiga.

“Ada investor yang berminat membangunkan pabrik es tersebut,” ungkapnya.

Terkait rencana pembangunan pabrik es, pihaknya sudah melakukan studi ke pabrik es milik Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang ada di TPI Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

“Kita optimis, kalau yang mengerjakannya pihak ketiga tahun 2022 ini sudah terbangun, tapi kalau dengan dana APBD kemungkinan tahun 2023 pabrik es sudah terbangun,” terangnya.

Baca Juga :  Ini Upaya Pemkab Kotim Cegah Peningkatan Covid-19 di Kotim

Setelah Lebaran, akan ada pertemuan antara investor dengan Bupati Kotim Halikinnor untuk membhas pembangunan pabrik es.

“Apabila ada kendala dengan pihak ketiga maka sudah dipastikan pembangunan pabrik es akan dilakukan dengan menggunakan dana APBD tahun 2023,” tuturnya.

Terkait dengan pengelolaan pabrik es, pemerintah akan melihat perkembangan ke depan.  Pabrik akan dibangun di komplek Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sentra Perikanan Terpadu di Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kotim. Rencana pabrik tersebut akan memproduksi es dengan dua mesin.

“Kita akan bangun pabrik es dgn dua mesin, untuk es balok dan satu mesin untuk es curah atau es flake. Dengan kapasitas pabrik rencananya 5 ton per hari,” terangnya.

Selama ini Kotim sudah memiliki pabrik es skala kecil, namun tidak bisa beroperasi karena mesin rusak dan kapasitasnya hanya 35 balok per hari. Hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan nelayan yang membutuhkan 500 hingga 1000 balok per hari.

Baca Juga :  Lampu Merah di Sampit Banyak Mati, Sebesar Ini Anggaran Pemeliharaannya

“Saat itu operasionalnya tinggi karen harus menggunakan BBM solar, jadi tidak seimbang dengan hasil yang didapat,” jelasnya.

Untuk sementara ini pihaknya belum bisa menetapkan harga jual per balok es, sebab harus diperhitungkan dengan biaya operasional dan lain sebagainya.

“Selama ini harga es balok di pabrik sekitar Rp 17 ribu per balok, tapi untuk

sementara kita belum bisa menetapkan harga karena ada hitung-hitungannya dulu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Kotim menargetkan tahun 2023 pabrik es bisa terbangun. Hal ini menyikapi tingginya kebutuhan terhadap es untuk para nelayan di Kotim. Jika pabrik tersebut terbangun maka akan lebih menguntungkan nelayan, karena selama ini nelayan mendapatkan es dari Sampit. Adanya pabrik es dapat mengurangi ongkos transport para nelayan. (yn/yit)






Reporter: Yuni Pratiwi Iskandar

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/