31.8 C
Sampit
Tuesday, September 26, 2023

Tenaga Kesehatan di Pelosok Lamandau Minta Tambah Tunjangan

NANGA BULIK – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Lamandau, khususnya yang bertugas di pedalaman dan desa terpencil,  meminta kepada Bupati Lamandau agar diberi tunjangan tambahan atau tunjangan khusus daerah terpencil. Hal ini karena pengeluaran mereka untuk transportasi dan lainnya jauh lebih besar dibandingkan dengan nakes yang bertugas di kota dan sekitarnya.

Seperti diungkapkan Kepala Puskesmas Desa Kinipan Erick Fradinata, sebagai contoh untuk nakes yang bertugas di Desa Kina dan Desa Jemuat, karena belum ada akses jalan, mereka harus sewa kelotok sampai Rp 1,5 juta untuk sampai ke puskesmas, apalagi jika sampai harus ke ibukota kabupaten.

“Sehingga nakes yang berada di desa terpencil harus mengeluarkan biaya lebih besar saat akan datang ke puskesmas,” ujarnya.

Baca Juga :  Bencana di Kalteng Pertegas Kerakusan Penjahat Lingkungan

Karenanya saat sesi curhat bersama bupati belum lama tadi, sejumlah nakes tersebut menyampaikan langsung keluhan mereka itu kepada Bupati Lamandau. Mereka berharap agar pemerintah daerah bisa menambah tunjangan kinerja dan intensif khususnya bagi yang bertugas di pedalaman yang masih sulit di akses.

“Beberapa nakes di  Puskesmas Bayat, khususnya yang bertugas di Desa Bintang Mengalih dan Karang Besi , akses jalannya sangat sulit. Sehingga kami  berharap ada tunjangan khusus bagi petugas yang berada  di tempat sulit dijangkau,” ungkap Kepala Puskesmas Bayat, dr Santor. (mex/gus)

NANGA BULIK – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Lamandau, khususnya yang bertugas di pedalaman dan desa terpencil,  meminta kepada Bupati Lamandau agar diberi tunjangan tambahan atau tunjangan khusus daerah terpencil. Hal ini karena pengeluaran mereka untuk transportasi dan lainnya jauh lebih besar dibandingkan dengan nakes yang bertugas di kota dan sekitarnya.

Seperti diungkapkan Kepala Puskesmas Desa Kinipan Erick Fradinata, sebagai contoh untuk nakes yang bertugas di Desa Kina dan Desa Jemuat, karena belum ada akses jalan, mereka harus sewa kelotok sampai Rp 1,5 juta untuk sampai ke puskesmas, apalagi jika sampai harus ke ibukota kabupaten.

“Sehingga nakes yang berada di desa terpencil harus mengeluarkan biaya lebih besar saat akan datang ke puskesmas,” ujarnya.

Baca Juga :  Dikira Tidur Ternyata Meninggal

Karenanya saat sesi curhat bersama bupati belum lama tadi, sejumlah nakes tersebut menyampaikan langsung keluhan mereka itu kepada Bupati Lamandau. Mereka berharap agar pemerintah daerah bisa menambah tunjangan kinerja dan intensif khususnya bagi yang bertugas di pedalaman yang masih sulit di akses.

“Beberapa nakes di  Puskesmas Bayat, khususnya yang bertugas di Desa Bintang Mengalih dan Karang Besi , akses jalannya sangat sulit. Sehingga kami  berharap ada tunjangan khusus bagi petugas yang berada  di tempat sulit dijangkau,” ungkap Kepala Puskesmas Bayat, dr Santor. (mex/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

Sejumlah Pejabat ASN Pemkot Dilantik

Kawal Hak Pilih Pemilu di Gumas

/