27.6 C
Sampit
Monday, March 27, 2023

Begini Cara Masak ala Chef Kurangi Garam, tapi Tetap Enak

RadarSampit.JawaPos.com – Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk membatasi garam. Batasannya, seseorang hanya boleh mengonsumsi 50 mg atau 1 sendok teh garam sehari untuk mencegah penyakit tak menular seperti hipertensi, jantung, dan stroke. Sementara lidah seseorang lebih suka menyantap masakan yang asin dan gurih.

Dengan kampanye bijak garam, seseorang diedukasi bagaimana membuat masakan tetap gurih meski garam dikurangi. Apalagi tren kuliner saat ini selalu menambahkan cita rasa asin yang berlebihan.

”Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan bumbu umami seperti MSG. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga (⅓) dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” ungkap Katarina dari PT Ajinomoto Indonesia kepada wartawan baru-baru ini.

Baca Juga :  Kisah Nenek Sebatang Kara Di Usia Senja

Salah satu edukasi juga dilakukan kepada para chef. Mereka sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk tren kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya.

Chef Wisnu Wicaksono dari Hotel Restoran Katering (Horeka) dalam kegiatan ‘Modern Cooking’ memberikan tips bagaimana dalam menyajikan masakan yang gurih meski bijak garam. Ia memiliki beberapa hitungan dan takaran penggunaan garam dalam menu Tori no Suimono.

Perbandingan Penggunaan Garam dan MSG

Untuk meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan, penggunaan garam dapur dapat dimodifikasi dengan MSG. Sehingga terjadi penurunan natrium dalam masakan sebesar 12 persen.

Baca Juga :  Sempat Memanas, Polemik Pengurus Batamad Kotim Mulai Menemui Titik Terang

“Dengan level MSG yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, dan mengurangi garam,” katanya.

Para ibu rumah tangga disarankan untuk mengurangi atau reduksi penggunaan garam dengan MSG. Pasalnya, kesalahan dalam memasak, para ibu menggunakan terlalu banyak garam plus ditambah lagi dengan MSG.

“Reduksi garam, ganti garam yang tadinya 1 sendok teh, ganti dengan MSG, setengah sendok saja garamnya. Kita harus mereduksi natrium,” jelasnya. (Marieska Harya Virdhani/jpg)

RadarSampit.JawaPos.com – Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk membatasi garam. Batasannya, seseorang hanya boleh mengonsumsi 50 mg atau 1 sendok teh garam sehari untuk mencegah penyakit tak menular seperti hipertensi, jantung, dan stroke. Sementara lidah seseorang lebih suka menyantap masakan yang asin dan gurih.

Dengan kampanye bijak garam, seseorang diedukasi bagaimana membuat masakan tetap gurih meski garam dikurangi. Apalagi tren kuliner saat ini selalu menambahkan cita rasa asin yang berlebihan.

”Sebenarnya, jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi sekaligus ingin diet rendah garam, menggunakan bumbu umami seperti MSG. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga (⅓) dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” ungkap Katarina dari PT Ajinomoto Indonesia kepada wartawan baru-baru ini.

Baca Juga :  Melihat Isi SOP Kegiatan Hajatan di Tengah Pandemi Covid-19 (habis)

Salah satu edukasi juga dilakukan kepada para chef. Mereka sebaiknya sudah mulai mempertimbangkan penerapan pembatasan gula, garam dan lemak untuk tren kuliner yang lebih aman bagi kesehatan dengan tetap mempertahankan unsur kelezatan dalam kreasi menu makanannya.

Chef Wisnu Wicaksono dari Hotel Restoran Katering (Horeka) dalam kegiatan ‘Modern Cooking’ memberikan tips bagaimana dalam menyajikan masakan yang gurih meski bijak garam. Ia memiliki beberapa hitungan dan takaran penggunaan garam dalam menu Tori no Suimono.

Perbandingan Penggunaan Garam dan MSG

Untuk meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan, penggunaan garam dapur dapat dimodifikasi dengan MSG. Sehingga terjadi penurunan natrium dalam masakan sebesar 12 persen.

Baca Juga :  Melihat Isi SOP Kegiatan Hajatan di tengah Pandemi Covid-19

“Dengan level MSG yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, dan mengurangi garam,” katanya.

Para ibu rumah tangga disarankan untuk mengurangi atau reduksi penggunaan garam dengan MSG. Pasalnya, kesalahan dalam memasak, para ibu menggunakan terlalu banyak garam plus ditambah lagi dengan MSG.

“Reduksi garam, ganti garam yang tadinya 1 sendok teh, ganti dengan MSG, setengah sendok saja garamnya. Kita harus mereduksi natrium,” jelasnya. (Marieska Harya Virdhani/jpg)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/