24.8 C
Sampit
Sunday, May 28, 2023

Puluhan Jalan dan Jembatan Rusak Terendam Banjir

PANGKALAN BUN – Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Barat juga merusak jalan dan jembatan. Puluhan jembatan dan jalan di kawasan terdampak banjir kini butuh penanganan serius karena rusak setelah terendam banjir lebih dari dua pekan ini.

Kepala BPBD Kobar Syahruni mengatakan, banjir membuat jalan dan jembatan rusak. Termasuk banjir di bulan Oktober ini juga telah merendam puluhan titik jalan dna jembatan.

Rencananya BPBD Kobar akan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan untuk selanjutnya diajukan perbaikan ke pemerintah pusat.

“Banjir pada bulan Juli lalu hanya mengakibatkan 11 jembatan rusak. Kemudian kali ini banjirnya makin parah juga ada tambahan jembatan dan jalan yang rusak,” kata Syahruni.

Dijelaskan bahwa untuk jembatan yang rusak ini ada tambahan sekitar 29 titik sehingga total seluruhnya ada 40. Kemudian ada 20 titik jalan yang rusak akibat terendam banjir.

Baca Juga :  Penertiban PKL Pangkalan Bun Berlanjut

Ditambahkan Syahruni, sebenarnya pengusulan ini dilakukan sejak tahun 2020 lalu dan telah mendapat peninjauan langsung dari BNPB RI.

“Akhir tahun lalu ada verifikasi langsung dari pusat. Dengan usulan baru ini kita harapkan tim bisa turun dan secepatnya bisa terealisasi pembangunan 40 jembatan dan sekitar 20 titik jalan yang rusak di Kobar dan jalan ini pendataan terus dilakukan,” ujarnya.

Dari puluhan jalan dan jembatan yang diusulkan itu tersebar di beberapa kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Arut Utara, Pangkalan Banteng, dan Kotawaringin Lama. Total anggaran yang dibutuhkan untuk rehabilitasi jalan dan jembatan penghubung ini kurang lebih mencapai ratusan miliar yang bersumber dari dana tugas perbantuan APBN.

Baca Juga :  Bupati Lamandau Serahkan Dana BPUM

Syahruni menerangkan pembenahan ini perlu dilakukan mengingat fungsi jalan dan jembatan sangat vital dalam menunjang transportasi dan ekonomi masyarakat perdesaan.

“Jembatan yang kita usulkan ini merupakan jembatan yang sangat penting untuk warga. Kalau misalkan sampai putus mereka bisa terisolir. Kebanyakan memang di Arut Selatan karena sampai belasan jembatan yang diusulkan,” jelasnya.

Selain itu tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan anggaran pendamping untuk mendukung proses pembangunan. BPBD berharap realisasi jembatan dapat segera dilakukan.

“Saat ini kita masih menunggu. Infonya sudah masuk ke Kementerian Keuangan. Kita juga sudah menyiapkan anggaran pendamping dari APBD kabupaten sebagai salah satu syaratnya,” pungkasnya. (rin/sla)

PANGKALAN BUN – Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Barat juga merusak jalan dan jembatan. Puluhan jembatan dan jalan di kawasan terdampak banjir kini butuh penanganan serius karena rusak setelah terendam banjir lebih dari dua pekan ini.

Kepala BPBD Kobar Syahruni mengatakan, banjir membuat jalan dan jembatan rusak. Termasuk banjir di bulan Oktober ini juga telah merendam puluhan titik jalan dna jembatan.

Rencananya BPBD Kobar akan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan untuk selanjutnya diajukan perbaikan ke pemerintah pusat.

“Banjir pada bulan Juli lalu hanya mengakibatkan 11 jembatan rusak. Kemudian kali ini banjirnya makin parah juga ada tambahan jembatan dan jalan yang rusak,” kata Syahruni.

Dijelaskan bahwa untuk jembatan yang rusak ini ada tambahan sekitar 29 titik sehingga total seluruhnya ada 40. Kemudian ada 20 titik jalan yang rusak akibat terendam banjir.

Baca Juga :  Terdampak Banjir, Kualitas Air PDAM Turun

Ditambahkan Syahruni, sebenarnya pengusulan ini dilakukan sejak tahun 2020 lalu dan telah mendapat peninjauan langsung dari BNPB RI.

“Akhir tahun lalu ada verifikasi langsung dari pusat. Dengan usulan baru ini kita harapkan tim bisa turun dan secepatnya bisa terealisasi pembangunan 40 jembatan dan sekitar 20 titik jalan yang rusak di Kobar dan jalan ini pendataan terus dilakukan,” ujarnya.

Dari puluhan jalan dan jembatan yang diusulkan itu tersebar di beberapa kecamatan yakni Arut Selatan, Kumai, Arut Utara, Pangkalan Banteng, dan Kotawaringin Lama. Total anggaran yang dibutuhkan untuk rehabilitasi jalan dan jembatan penghubung ini kurang lebih mencapai ratusan miliar yang bersumber dari dana tugas perbantuan APBN.

Baca Juga :  Pasang Sambungan Baru Ada Diskon 50 Persen

Syahruni menerangkan pembenahan ini perlu dilakukan mengingat fungsi jalan dan jembatan sangat vital dalam menunjang transportasi dan ekonomi masyarakat perdesaan.

“Jembatan yang kita usulkan ini merupakan jembatan yang sangat penting untuk warga. Kalau misalkan sampai putus mereka bisa terisolir. Kebanyakan memang di Arut Selatan karena sampai belasan jembatan yang diusulkan,” jelasnya.

Selain itu tahun ini pihaknya juga telah menyiapkan anggaran pendamping untuk mendukung proses pembangunan. BPBD berharap realisasi jembatan dapat segera dilakukan.

“Saat ini kita masih menunggu. Infonya sudah masuk ke Kementerian Keuangan. Kita juga sudah menyiapkan anggaran pendamping dari APBD kabupaten sebagai salah satu syaratnya,” pungkasnya. (rin/sla)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/